...

Wajib Tahu! Inilah Fungsi dan Perbedaan Balok dan Kolom pada Konstruksi Bangunan

Apa kamu sudah mengetahui perbedaan kolom dan balok pada konstruksi bangunan? Bagi sebagian orang, mungkin kedua istilah ini masih terasa cukup asing di telinga. Karena jika membahas tentang konstruksi bangunan, biasanya orang lebih mengenal istilah pondasi daripada kolom atau balok. Padahal kolom dan balok sama-sama juga bagian penting dan sangat berfungsi pada sebuah konstruksi bangunan. -MegaBaja.co.id

Coba perhatikan, mengapa bangunan bisa kokoh meskipun banjir atau gempa? Karena berkat kolom dan balok inilah yang saling bekerja sama untuk menopang beban suatu bangunan. Meski begitu, keduanya tentu saja memiliki perbedaan. Lantas, apa saja perbedaannya? Untuk dapat memahaminya, silakan baca ulasannya pada artikel ini. Pada pembahasan kali ini akan mengulas beberapa informasi menarik terkait kolom dan balok yang mungkin belum kamu ketahui sebelumnya.

Apa Perbedaan Kolom dan Balok?

Seperti yang sudah disebutkan di atas, meskipun kolom dan balok saling bekerja sama dalam menopang suatu bangunan, keduanya tetap memiliki perbedaan, yakni dari struktur, fungsi dan definisinya. Saya akan membahas tentang kolom terlebih dahulu.

Pengertian Kolom

Jika kita mengacu pada SK SNI T-15-1991-03 tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, kolom adalah salah satu komponen penting pada struktur bangunan yang bertugas untuk menyangga beban aksial tekan secara vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.

Sementara itu, berdasarkan kutipan dari Sudarmoko (1996) kolom merupakan suatu batang tekan vertikal yang berfungsi memikul beban dari balok.

Sudarmoko (1996)

Kolom memegang peran penting dalam menopang suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan titik vital yang dapat menyebabkan runtuhnya suatu struktur bangunan.

Jika disimpulkan kolom ini ibarat penyangga yang kokoh. Kolom memiliki fungsi utama seperti tulang pada manusia yang menopang tubuh manusia agar bisa berdiri tegak. Jika hilang atau rusaknya kolom dapat membuat bangunan menjadi mudah roboh dan ambruk.

Pengertian Balok

Sedangkan balok adalah salah satu struktur bangunan yang berperan sebagai penopang beban pada bangunan yang membentang secara horizontal. Pada bangunan bertingkat yang terdiri lebih dari satu lantai, maka balok juga akan berfungsi sebagai dudukan lantai atas dan sebagai pengikat kolom-kolom pada lantai berikutnya agar tetap bersatu dan tidak mudah bergerak serta mempertahankan bentuk bangunan.

Pengertian Balok, sumber: iStock

Cara kerjanya yakni beban yang diterima oleh balok akan ditransfer ke kolom. Kemudian, beban yang diterima oleh kolom akan didistribusikan ke pondasi di bawahnya. Maka dari itu, pondasi harus dibuat benar-benar kokoh agar bangunan tetap berdiri tegak meski ada rintangan yang menghadang. Selanjutnya, saya akan memberi ulasan jenis-jenis kolom dan balok. Kita simak sama-sama.

Jenis-Jenis Kolom

Nah, jika mengacu pada pendapat Wang (1986) dan Ferguson (1986), kolom dibagi kedalam tiga jenis, yaitu kolom terikat (tied column), kolom spiral (spiral column) dan kolom komposit (composite column). Untuk keterangannya simak penjelasan berikut ini.

Jenis-Jenis Kolom, sumber: iStock

1.   Kolom Terikat

Umumnya Kolom ikat ini dibuat dari material beton yang memiliki tulangan besi memanjang. Dalam jarak spasi tertentu, tulangan besi akan diikat dengan sengkang agar lebih kokoh. Kolom jenis ini paling banyak digunakan pada berbagai jenis konstruksi bangunan. Hal itu dikarenakan kolom terikat ini relatif lebih mudah diproses pengerjaannya dan juga lebih murah dari segi biaya.

2.   Kolom Spiral

Jenis yang satu ini memiliki persamaan dengan kolom terikat, kolom spiral juga terbuat dari bahan material beton yang diberi tulangan. Bedanya, pada kolom spiral ini, tulangan yang menyengkang tulangan utamanya berbentuk spiral pada bagian yang dililitkan sepanjang kolom. Penggunaan sengkang spiral ini bertujuan untuk mengurangi deformasi yang diterima oleh kolom, sehingga dapat mencegah kehancuran pada seluruh struktur bangunan.

3.   Kolom Komposit

Selanjutnya adalah jenis kolom penguatan yang terakhir yaitu kolom komposit. Material yang digunakan pada jenis kolom ini masih sama seperti sebelumnya yang menggunakan beton. Namun, tulangan yang dipakai pada kolom ini diganti dengan baja. Kolom jenis ini memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dua jenis kolom sebelumnya karena memiliki kekuatan yang lebih baik dengan penampang yang lebih kecil. Dari segi biaya terbilang merogoh kocek.

Jenis-Jenis Balok

Pada pembahasan kali ini, saya akan memberikan keterangan singkat mengenai enam jenis balok yang telah dikembangkan dalam dunia konstruksi bangunan. Jenis balok tersebut adalah balok sederhana, teritisan, tersuspensi, kantilever, ujung tetap dan balok kontinu. Simak ulasan berikut.

Balok Sederhana

Yang pertama adalah adalah balok yang dua ujungnya bertumpu pada kolom dengan satu ujungnya yang bisa bebas berotasi. Semua nilai reaksi, pergeseran dan momen pada balok sederhana tidak tergantung pada bentuk material dan penampangnya.

Balok Teritisan

Selanjutnya ada balok teritisan. Jenis ini merupakan pengembangan dari balok sederhana. Kedua ujung balok teritisan bertumpu pada kolom, namun salah satu ujungnya ada yg melewati kolom.

Balok Tersuspensi

Merupakan pengembangan dari balok sederhana yang tidak bertumpu pada kolom, balok tersuspensi biasanya bertumpu pada balok teritisan dan pada momen nolnya  memiliki sambungan pin.

Balok Kantilever

Balok jenis ini adalah balok yang hanya ditopang pada satu ujungnya saja. Sedangkan ujung satunya lagi dibiarkan menggantung tanpa penyangga.

Balok Ujung Tetap

Balong ini adalah jenis balok yang pada kedua ujungnya dikaitkan dengan kuat sehingga tidak bisa bergerak. Tujuannya balok ini dibuat untuk menahan translasi dan rotasi pada bangunan.

Balok Kontinu

Balok jenis ini memiliki bentuk yang terus memanjang sepanjang kolom hingga melewati dua kolom tumpuan lebih guna menghasilkan kekuatan yang lebih besar.

Fungsi Kolom dan Balok pada Bangunan

Sekarang, giliran membahas fungsinya.  Pada umumnya, kolom dalam bangunan adalah sebagai tiang penyangga beban bangunan dari atas ke bawah. Fungsi kolom ini adalah menahan bangunan agar tidak roboh karena adanya gaya tekan dari atas. Mengapa bisa kokoh seperti itu? Karena material kolom biasanya terbuat dari bahan beton bertulang. Kombinasi kedua bahan ini dapat memperkuat kolom dari beban tarikan dan tekanan. Tulangan besi/baja berfungsi sebagai penahan gaya tarik, sementara beton berfungsi sebagai penahan gaya tekan.

Fungsi Kolom dan Balok pada Bangunan, sumber: iSTock

Sedangkan fungsi balok pada bangunan adalah untuk menyalurkan beban ke kolom. Balok merupakan bagian dari struktur inti bangunan selain kolom dan pondasi. Sehingga teknik pengecoran harus dilakukan dengan baik. Tahap pengecoran dimulai sejak tahap persiapan pengerjaan tulangan sampai pada saat perawatan (curing).

Kesimpulannya, dengan adanya kombinasi kolom dan balok berperan penting dalam menciptakan sistem struktural yang kuat dan stabil dalam bangunan beton. Desain dan dimensi balok harus disesuaikan dengan beban yang diberikan, panjang jangkar, dan kebutuhan struktural yang spesifik untuk memastikan keamanan dan kekamulan bangunan.

Demikian ulasan singkat mengenai balok dan kolom yang bisa saya sampaikan. Semoga bisa menambah pengetahuan, terutama bagi kamu yang sedang membangun rumah atau bangunan bertingkat yang membutuhkan struktur yang rumit. Demi keberlangsungan proyek kamu, ada baiknya konsultasi dan buatlah desain pada ahlinya. Semoga bermanfaat.

Just an ordinary people.