...
7 Masalah Pengecatan Tembok Lengkap dengan Penyebab dan Solusinya
7 Masalah Pengecatan Tembok Lengkap dengan Penyebab dan Solusinya

7 Masalah Pengecatan Tembok Lengkap dengan Penyebab dan Solusinya

Apakah kamu pernah menghadapi masalah pengecatan tembok di rumah? Seperti pengelupasan, perubahan warna (belang), pengapuran, atau cat yang menggelembung? Jika ya, tentunya perlu diperbaiki serta dicat ulang agar rumah kembali terlihat memikat. -MegaBaja.co.id

Proses mengecat tembok memang bisa mengubah penampilan rumah kamu. Namun, beberapa masalah bisa terjadi kapan saja. Mulai dari sebelum pengecatan, pada saat berlangsungnya proses, bahkan hingga pengecatan selesai.

Sebelum mengatasinya, ada beberapa hal yang harus kamu ketahui terlebih dahulu. Hal ini bertujuan menghindari masalah serupa dan mengurangi masalah baru. Mulai dari jenis masalah pengecatan, penyebab, hingga cara menanganinya, akan diulas dalam artikel kali ini. Simak pembahasannya, yuk!

Tapi sebelum itu mari simak ulasan tentang cat exterior dan interior, Di artikel Jangan Salah Beli! Ini Perbedaan Cat Interior dan Eksterior.

7 Jenis Masalah Saat Mengecat Tembok

Meskipun masalah pengecatan tembok tidak berdampak pada struktur bangunan, tetap saja kerusakan tersebut menimbulkan rasa risi dan kurang nyaman. Sekaligus membuat penampilan rumah jadi kurang bagus dan akan menjadi masalah yang serius apabila tidak segera ditangani.

Berikut beberapa masalah yang lazim terjadi dan bagaimana cara menanganinya:

Cat Mengelupas (Flaking)

Cat Mengelupas (Flaking)
Cat Mengelupas (Flaking)

Kerusakan ini bisa terjadi pada dinding yang sudah dicat. Ini terlihat saat lapisan cat mulai terkelupas dan meninggalkan bagian tanpa tertutupi lapisan cat. Tentunya kondisi tersebut membuat tampilan cat tampak tidak rapi.

Jejak Kuas (Brush Mark)

Bekas kuas atau yang dikenal sebagai brush marks merupakan salah satu masalah lazim yang muncul saat melakukan pengecatan tembok menggunakan kuas. Ini terlihat dari adanya garis-garis atau jejak kuas yang terlihat pada permukaan cat. Menyebabkan tampilan yang kurang rata.

Cat Tidak Merata (Floating)

Floating pada tembok merupakan masalah yang sering terjadi setelah pengecatan. Istilah “floating” digunakan untuk menggambarkan situasi ketika hasil cat yang telah diaplikasikan memiliki warna yang tidak merata.

Cat Menggelembung (Blistering)

Siapa bilang jika dinding yang dicat menggunakan cat berkualitas tinggi bisa terhindar dari blistering? Nyatanya, blistering tidak hanya terjadi pada cat berkualitas rendah saja, lho!

Ketika terdapat gelembung-gelembung kecil yang terbentuk di bawah lapisan cat, saat itulah blistering terjadi. Akibatnya, permukaan tembok yang terdapat blistering menjadi tidak rata dan mengganggu estetika.

Pengapuran (Chalking)

Permasalahan yang satu ini sering dianggap cukup menyebalkan oleh sebagian orang. Sebab, chalking terjadi ketika tembok mengalami masalah di mana catnya mulai rusak. Nah, dari kerusakan tersebut menghasilkan serbuk putih pada permukaannya. Hal ini bisa sangat mengganggu sekali, bukan?

Sagging disebabkan karena menurunnya lapisan cat sebelum mengering. Kondisi tersebut ditandai dengan terdapatnya lelehan pada lapisan cat yang sudah mengering. Cat yang turun bisa terlihat menyerupai butiran air yang menempel seperti embun. Hal ini menyebabkan permukaan dinding terlihat tidak merata.

Pengkristalan (Efflorescence)

Apakah kamu pernah melihat titik-titik putih muncul pada cat di dinding rumah? Kamu perlu berhati-hati karena kondisi tersebut bisa saja menandakan adanya pengkristalan pada cat.

Mineral garam yang terbentuk akan terbawa dan merembes ke permukaan dinding. Ketika penguapan terjadi, kondisi tersebut menghasilkan pengkristalan. Prosesnya bisa saja menjadi lebih cepat jika kelembapan pada dinding cukup tinggi.  

Penyebab Masalah Pengecatan Tembok dan Solusinya

Kerusakan yang timbul bisa saja tergantung dari penyebabnya. Lantas, bagaimana solusi yang terbaik untuk menghindari masalah tersebut?

Alih-alih segera memanggil tukang, ada baiknya kamu perlu memahami terlebih dahulu letak masalah untuk menentukan pemicu kerusakan. Berikut beberapa penyebab yang sering terjadi pada masalah pengecatan tembok beserta cara penanganannya yang tepat.

Flaking

Faktor penyebab flaking bisa bermacam-macam. Pertama, ketika proses pengecatan, dinding kemungkinan berada dalam kondisi kotor dan berminyak. Cat dinding tidak menempel dengan baik pada permukaan substrat atau dinding.

Kedua, plamir yang digunakan berkualitas rendah. Ini menyebabkan lapisan plamir mengelupas setelah beberapa waktu sehingga akhirnya cat juga ikut terkelupas.

Faktor penyebab ketiga mungkin terjadi saat melakukan pengecatan ulang pada dinding yang sudah dicat sebelumnya. Cat lama yang telah mengapur tidak dilapisi lapisan dasar sehingga daya lekat cat berkurang.

Solusinya:

  • Hilangkan lapisan cat lama yang terkelupas dengan mengeroknya,
  • Amplas dan bersihkan sampai permukaannya halus,
  • Gunakan cat dasar untuk mengikat daya rekat car akhir.

Brush Mark

Jejak kuas disebabkan karena teknik pengecatan yang kurang tepat, seperti pengenceran yang tidak cukup sehingga lapisan cat menjadi terlalu tebal. Pengecatan juga dilakukan saat cat sudah setengah kering.

Selain itu, bulu kuas yang dipakai sudah tidak bagus lagi. Bulu kuas yang sudah menggumpal mengakibatkan cat tidak rata saat diaplikasikan.

Solusinya:

  • Haluskan dinding dengan menggunakan amplas, lalu lakukan pengecatan ulang dengan memerhatikan perbandingan campuran cat.
  • Pastikan memilih kuas yang masih bagus dan terapkan cat dengan gerakan yang seragam. Sesuaikan jenis kuas dengan jenis cat yang digunakan dan perhatikan arah sapuannya untuk hasil yang lebih rata.

Floating

Kamu harus memperhatikan proses pengadukan cat untuk menghindari floating. Masalah ini terjadi apabila pengadukan cat tidak dilakukan dengan sempurna sehingga warnanya menjadi tidak rata.

Solusinya:

  • Periksa cat secara teliti sebelum memulai pengecatan.
  • Pastikan cat yang digunakan sudah tercampur dengan baik untuk meminimalisir risiko terjadinya floating pada tembok rumah.

Blistering

Blistering
Blistering

Secara umum, penyebab blistering adalah tingginya tingkat kelembapan atau adanya kontaminan di bawah lapisan cat. Pengecatan yang masih basah menyebabkan kandungan air pada dinding menguap dan mendorong cat membentuk gelembung di permukaan.

Proses pengecatan yang dilakukan saat hujan maupun cuaca terik pun bisa menyebabkan cat menggelembung. Panas matahari akan meninggalkan jejak kering pada cat di permukaan. Namun, di bagian bawah bisa saja cat masih dalam kondisi basah. Lapisan cat yang lembap itulah yang mendorong lapisan cat di atasnya membentuk gelembung.

Solusinya:

  • Temukan akar penyebab kelembapan, lalu tangani.
  • Pastikan dinding benar-benar kering sebelum mulai mengecat.
  • Jika blistering sudah terjadi, biarkan cat mengering sepenuhnya. Kemudian. amplas dan lakukan pengecatan ulang.
  • Saat mengecat dinding, pastikan cuaca sedang kering guna mencegah terjadinya blistering.

Chalking

Kerusakan pada lapisan cat disebabkan oleh garam alkali (biasanya pada tembok atau acian baru) dan juga paparan sinar matahari (pada tembok eksterior). Pengenceran yang terlalu banyak mengakibatkan pembentukan lapisan cat yang kurang sempurna.

Solusinya:

  • Jika ada area yang terkena pengapuran, haluskan bagian yang mengapur dengan amplas. Jika diperlukan, bersihkan sampai permukaannya halus, lalu gunakan cat dasar dan lakukan pengecatan ulang.
  • Apabila pengapuran sudah parah, kerok lapisan cat lama, lalu bersihkan dan pastikan tembok kering dengan baik. Gunakan cat dasar dan lakukan pengecatan ulang.

Sagging

Sagging
Sagging

Kondisi ini terjadi karenapenurunan lapisan cat yang disebabkan kualitas cat kurang baik. Atau bisa juga diakibatkan masalah pengecatan tembok yang tidak merata dan terlalu tebal.

Selain itu, pemakaian terlalu banyak air saat pengenceran pun bisa menjadi masalah. Cat menjadi terlalu encer sehingga tidak menempel dengan baik pada permukaan dinding.

Solusinya:

  • Amplas bagian yang terkena sagging, lalu bersihkan debunya.
  • Aplikasikan lapisan cat tambahan dengan teknik yang tepat.
  • Pengecatan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati sambil memperhatikan faktor-faktor yang dapat memengaruhi hasil akhirnya.
  • Pilih cat yang berkualitas untuk hasil terbaik.

Efflorescence

Kerusakan ini disebabkan karena buruknya persiapan sebelum pengecatan. Pengkristalan bisa diperparah apabila dinding berada pada tingkat kelembapan di atas 20%, di mana kondisi tersebut termasuk ekstrim. Kendati demikian, pengkristalan pun bisa terjadi jika perlindungan waterproof kurang baik dan terdapatnya retakan pada dinding.

Solusinya:

  • Jika kondisi pengkristalan masih sedikit, kamu bisa membersihkannya dengan kain basah, lalu keringkan.
  • Agar air atau garam dapat dengan mudah keluar, kamu bisa mengamplas catnya supaya pori-pori cat terbuka.
  • Aplikasikan waterproofing ke bagian luar dinding apabila uap air berpindah melalui dinding dari luar.

Demikian beberapa masalah pengecatan tembok yang biasa terjadi pada tembok rumah. Dengan mengamati faktor-faktor diatas, kamu bisa segera mengambil langkah untuk melakukan pencegahan secara tepat. Dengan begitu, risiko yang terjadi selama proses pengecatan bisa dimimalisir.

Akan tetapi, jika masalah terus berlanjut, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli pengecatan profesional demi mendapat solusi terbaik. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!

Just an ordinary people.