...
Mengenal Karakter dan Contoh Bangunan Arsitektur Dekonstruksi
Mengenal Karakter dan Contoh Bangunan Arsitektur Dekonstruksi

Mengenal Karakter dan Contoh Bangunan Arsitektur Dekonstruksi

Arsitektur dekonstruksi bisa dikatakan sebagai sebuah aliran yang mencoba melewati batasan tradisional dan sebuah pandangan yang unik serta revolusioner. Biasanya, bangunan didesain secara tidak beraturan, sehingga tampilannya cenderung menarik perhatian. -MegaBaja.co.id-

Kesan yang diperlihatkan dari arsitektur ini adalah kebebasan menentukan bentuk bangunan yang berbeda dari gaya pada umumnya. Hal ini berdasar pada penyajian konsep dengan unsur-unsur arsitektur yang tidak lazim dan kompleks. Sehingga pada prosesnya dibutuhkan material berkualitas tinggi untuk menghasilkan bangunan unik yang canggih.

Nah, melalui pembahasan artikel berikut, mari kita mengenal lebih jauh tentang arsitektur yang memiliki pengaruh besar dalam desain konstruksi kontemporer ini. Simak penjelasannya, yuk!

Pengertian Arsitektur Dekonstruksi

Pengertian Arsitektur Dekonstruksi
Pengertian Arsitektur Dekonstruksi

Arsitektur dekonstruksi merupakan suatu aliran yang menolak aturan desain arsitektur konvensional. Dipopulerkan pada akhir abad ke-20, arsitektur ini dibuat sebagai bentuk penolakan terhadap standar arsitektur pada saat itu. Di mana memandang desain sebagai bentuk eksplorasi dan ekspresi kreatif, tanpa terikat oleh kaidah tradisional.

Pendekatan tersebut menciptakan struktur dan bentuk yang seringkali membingungkan dan melibatkan elemen-elemen kontradiktif dengan arsitektur modern pada umumnya. Sehingga, para arsitektur terkadang melakukan banyak eksperimen geometris pada setiap elemen, baik pada interior maupun fasad bangunan.

Tidak hanya mencakup aspek visual dan fisik, arsitektur ini mengeksplorasi filosofi di balik bentuk-bentuk yang dihasilkannya. Dalam konsepnya, dekonstruksi mengacu pada pemikiran postmodern yang menolak ide kesatuan dan kestabilan. Sebagai gantinya, arsitektur ini memperkenalkan ketidakpastian, pluralitas, dan tidak dapat dideskripsikan.

Karakteristik Arsitektur Dekonstruksi

Sama seperti gaya arsitektur lainnya, arsitektur dekonstruksi memiliki karakteristik yang unik dan menjadi pembeda dari gaya arsitektur lainnya.

Menyatukan Berbagai Elemen

Desain dekonstruksi seringkali menabrakkan beberapa elemen yang berbeda. Seperti bentuk atap melengkung dengan sudut yang tidak biasa, pintu berbentuk lingkaran, atau jendela yang miring. Tampilan tersebut kadang menjadi sebuah distorsi atau dianggap sebagai pemandangan menyimpang terhadap gaya bangunan.

Ketidaksempurnaan

Beberapa bangunan memiliki struktur yang mungkin terlihat seperti dalam tahap konstruksi atau memiliki elemen yang terkesan tidak selesai seperti UFA-Palast di Dresden, Jerman. Pandangan tersebut menjadikan desain dekonstruksi mampu mengeksplorasi berbagai keindahan dalam ketidaksempurnaan yang selama ini dianggap melanggar kaidah arsitektur.

Geometri 3D

Geometri 3D
Geometri 3D

Ciri lain dari dekonstruksi biasanya menonjolkan geometri 3D yang diterapkan pada berbagai elemen bangunan. Berbagai sisi bangunan yang tampak semrawut justru memberi kesan yang unik dan eksentrik.

Keteraturan Struktur yang Kacau

Arsitektur ini sering kali memiliki prinsip tertentu di balik kekacauannya. Meskipun terlihat acak, tetapi dekonstruksi mampu menciptakan kesan jika terdapat suatu keteraturan yang rumit di dalamnya.

Permainan Warna

Bangunan dekonstruksi terkadang hadir dengan perpaduan palet warna yang tidak biasa. Tabrakan warna memberi kesan tegas yang membuat bangunan benar-benar tampak tidak karuan jika dibandingkan dengan bangunan di sekitarnya. Namun, hal tersebut justru membuatnya mengesampingkan unsur tekstur bangunan yang dinilai tidak menonjolkan unsur kekacauan.

Kontradiksi

Arsitektur dekonstruksi dapat menciptakan kontradiksi dalam bentuk, struktur, dan fungsi. Hal ini mengundang siapa pun yang melihatnya untuk berpikir lebih lanjut tentang arti di balik konsep dan desain.

Pengaruh Gerakan Seni dan Filosofi Terhadap Arsitektur Dekonstruksi

Arsitektur dekonstruksi sangat dipengaruhi oleh gerakan seni dan filosofi tertentu. Terutama oleh karya-karya filsuf postmodern Jacques Derrida dan seniman seperti Pablo Picasso serta Marcel Duchamp.

Dalam filsafat Derrida, konsep utama dekonstruksi adalah pendekatan yang menekankan peran bahasa dan interpretasi. Pendekatan ini kemudian digunakan dalam desain arsitektur yang membuat siapapun akan mempertimbangkan makna di balik bentuk serta tampilannya.

Gaya dekonstruksi mulai menarik perhatian pada kompetisi arsitektur Parc de la Villette tahun 1982. Di mana saat itu beberapa orang mengajukan konsep dekonstruksi termasuk Jacques Derrida, Peter Eisenman, dan Bernard Tschumi.

Pembukaan Pusat Seni Wexner di Columbus juga merupakan bagian penting dari sejarah arsitektur ini. Bangunan tersebut merupakan gedung publik terbesar pertama yang dirancang dengan gaya dekonstruksi oleh Peter Eisenman.

Kekurangan Desain Arsitektur Dekontruksi

Desain arsitektur dekonstruksi yang terkesan nyentrik dan mengusung konsep melawan kaidah ini, tentunya sering mendatangkan perdebatan. Padahal, beberapa desain arsitektur normal saja sudah sering mendatangkan kritik dan tantangan.

Nah, berikut ini beberapa kekurangan arsitektur dekonstruksi:

Kesulitan Fungsional

Beberapa kritikus beranggapan bahwa arsitektur dekonstruksi dapat menciptakan bangunan yang sulit digunakan dan tidak praktis dalam kehidupan sehari-hari. Mereka berpendapat hanya dengan mengejar nilai estetika sebuah bangunan, kita bisa saja membuat beberapa sudut ruangan yang tersisa dan tidak terpakai.

Biaya Produksi yang Tinggi

Karya-karya dekonstruksi sering kali melibatkan teknologi dan bahan yang canggih. Pada proses research and development-nya pun bisa meningkatkan biaya produksi dan pemeliharaan bangunan.

Kondisi tersebut sering sekali dijadikan alasan oleh banyak perusahaan konstruksi. Mereka enggan mengambil proyek dekonstruksi, sehingga bangunan bergaya arsitektur tersebut tidak banyak kita jumpai di sekitar.

Tidak Sesuai dengan Semua Lingkungan

Pendekatan dekonstruksi terkadang tidak selalu cocok dengan semua lingkungan atau konteks arsitektur, baik di dalam maupun luar negeri. Terlebih di daerah yang memiliki warisan arsitektur tradisional yang kuat. Bahkan, di negara dengan kondisi lingkungan ekstrim dan membutuhkan perhitungan lebih untuk membangun konstruksi yang kokoh.

Contoh Bangunan Bergaya Arsitektur Dekonstruksi yang Ikonik

Nah, setelah menyimak penjelasan di atas, mari kita melihat beberapa contoh bangunan bergaya arsitektur dekonstruksi yang menjadi ikonik di beberapa negara.

Centre Georges Pompidou – Paris, Prancis

Centre Georges Pompidou - Paris, Prancis
Centre Georges Pompidou – Paris, Prancis

Bangunan ini dirancang oleh arsitek Renzo Piano dan Richard Rogers. Centre Georges Pompidou menjadi salah satu simbol dekonstruksi area Beaubourg dari distrik 4th arrondissement di kota Paris, yang tidak jauh dari Les Halles dan Marais. Bangunan ini menempatkan struktur-struktur internalnya di luar, yang kemudian menciptakan tampilan eksterior yang terasa seperti “terbalik”.

Walt Disney Concert Hall – Los Angeles, California

Hasil buah tangan arsitek Frank Gehry, Walt Disney Concert Hall memiliki bentuk-bentuk yang organik dan dinamis. Struktur baja yang terlipat memberikan kesan bergerak dan memberikan keunikan secara visual. Bagian menakjubkan dari bangunan tersebut bisa memantulkan cahaya seperti not musik yang naik turun dari soundtrack Disney.

Guggenheim Museum – Bilbao, Spanyol

Desain ikonik hasil karya lain Frank Gehry, Guggenheim Museum Bilbao, memiliki elemen dekonstruksi dengan bentuk organik dan permukaan logam yang rumit. Bangunan ini mulai dibuka tahun 1997 dan diharapkan menjadi daya tarik wisatawan Eropa untuk datang ke Bilbao.

Vitra Campus – Weil am Rhein, Jerman

Vitra Campus di Jerman adalah kumpulan bangunan yang dirancang oleh berbagai arsitek, termasuk Frank Gehry, Zaha Hadid, dan Herzog & de Meuron. Bangunan ini dianggap sebagai salah satu kiblat arsitektur dekonstruksi saat ini. Sebab, kita bisa melihat berbagai karya arsitek ternama mencurahkan beragam inspirasinya di bidang desain.

Perpustakaan Seattle – Seattle

Perpustakaan Seattle - Seattle
Perpustakaan Seattle – Seattle

Arsitek yang mendesain dan merancang bangunan ini adalah Rem Koolhaas. Keunikan bangunan ini terletak pada bentuknya yang memanjang ke atas.

BMW Central Building – Leipzig, Jerman

Zaha Hadid mengusung konsep stereomomik pada bangunan yang berdiri di kawasan seluas 25.000 meter persegi ini. Bangunan dekonstruksi tersebut memiliki konsep ekspos pada rangka baja agar tampak kokoh.

Arsitektur dekonstruksi merupakan bentuk seni yang menciptakan kebebasan imajinasi dalam mendesain bangunan. Dengan melewati batas-batas tradisional dalam mendesain, arsitektur ini menghadirkan pandangan yang luas sekaligus unik.

Meski demikian, penerapan arsitektur bergaya dekonstruksi tidak dapat diimplementasikan begitu saja pada bangunan. Tentunya masih banyak hal dan faktor yang harus diperhatikan, terutama bagaimana pandangan kita serta sudut pandang berbeda pada bangunan di sekitar.

Baca juga artikel serupa lainya tentang Menggali Keunikan Arsitektur Brutalisme dan Contoh Bangunannya.

Demikian pembahasan artikel kali ini. Semoga bisa bermanfaat dan menjadi referensi untuk membantu pencarianmu, ya!

Just an ordinary people.